Pengembangan Kawasan Ekowisata Berbasis Partisipatoris di Dusun Santan Kabupaten Bantul
Abstract
Dusun Santan terkenal akan kawasan wisata yang memiliki potensi antara lain, sarana wisata edukasi, paket edukasi sekolah, paket atraksi wisata, industri kerajinan bathok kelapa, ditambah dengan kerajinan batik, dan wisata kuliner. Namun terdapat beberapa masalah yang membuat desa wisata ini akhirnya vakum, diantaranya kurangnya kegiatan atraktif, kurangnya branding objek wisata, pemasaran nilai ekonomi masyarakat, dan pengelolaan/kelembagaan wisata kurang terstruktur. Berdasar analisis potensi dan permasalahan yang dijumpai, maka solusi yang ditawarkan melalui penerapan konsep Ekowisata. Penguatan visi dan misi desa wisata berbasis ekowisata dengan tujuan untuk membangkitkan kembali desa wisata, dilakukan melalui beberapa strategi, yaitu (1) memaksimalkan branding wisata, (2) merancang dan membangun tempat yang representatif untuk menampung produk-produk kerajinan maupun kuliner yang dihasilkan oleh Dusun Santan, dan (3) menyelenggarakan kegiatan even seni budaya tematis yang menarik. Solusi yang ditawarkan ini bertujuan untuk mendorong kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Dusun Santan, sebagai wadah untuk kelestarian budaya daerah, kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HIMARS) Astabrata Universitas Teknologi Yogyakarta, atas pendanaan dari Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa), Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan jangka waktu pelaksanaan dari bulan Juli hingga November 2023. Luaran kegiatan ini yaitu adanya ikon wisata, susunan kepengurusan obyek wisata yang terstruktur di masyarakat, terwujudnya pasar kuliner kontemporer, area berbelanja dan pusat souvenir, pembelajaran mengenai ekologi sungai, ruang pembelajaran kreatif berupa ruang workshop dan ruang komunal. Kegiatan yang berjudul Pengembangan Ekowisata Bantaran Sungai Bedog Dusun Santan Guwosari Bantul, menghasilkan inovasi yaitu (1) penerapan konsep ekowisata pada kawasan dampingan, menghasilkan peta jalan dan Masterplan Ekowisata Bantaran Sungai Bedog Dusun Santan Bantul; (2) EKOWISBE, sebuah kelembagaan pengelola Ekowisata Bantaran Sungai Bedog Dusun Santan; (3) ASTABRATA Podcast, sebuah platform media publikasi kegiatan mahasiswa yang dikelola secara kreatif dan invoatif oleh himpunan mahasiswa Arsitektur ASTABRATA UTY dan (4) FESTIVAL EKOWISBE, sebuah event seni budaya yang direncanakan dapat dapat diselenggarakan secara rutin oleh pengelola wisata Dusun Santan.