Optimalisasi Institusi Pendidikan Sebagai Upaya Pengendalian Hoax
Abstract
Di Indonesia pengguna internet terbanyak adalah kelompok usia Sekolah. Untuk itu, membekali kelompok siswa dengan Pendidikan Literasi merupakan solusi untuk mengantisipasi penyebaran Hoax yang ditengah berkembang pesat dalam masyarakat. Meskipun kurikulum 2013 telah mengakomodir ide tentang literasi media, tetapi pada tataran pelaksanaannya masih belum dapat dilakukan oleh Guru.Literasi media adalah pendidikan yang mengajari khalayak media agar memiliki kemampuan menganalisis pesan media, memahami bahwa media memiliki tujuan komersial/bisnis dan politik sehingga mereka mampu bertanggungjawab dan memberikan respon yang benar ketika mendapatkan informasi dari media.
Artikel ini disarikan dari pengabdian masyarakat yang penulis lakukan kepada khalayak sasaran Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sosiologi. Sebagai organisasi Guru yang terorganisir dapat dimanfaatkan sebagai Agen dalam mengantisipasi penyebaran Hoax dikalangan siswa di Sumatera Barat. Artikel ini berisi tentang pengembangan pemahaman dan keterampilan kepada Guru tentang literasi media dan pelaksanaan pendidikan literasi yang terintegrasi dalam setiap materi pelajaran Sosiologi di SMA.
Downloads
References
Laporan Hasil Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017
Trilling, B. & Fadel, C. (2009). 21st Century Skills: Learningfor Life in Our Times. San Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprint. Hal 65
Undang Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Vibriza Juliswara. (2017). Mengembangkan Model Literasi Media yang Berkebhinnekaan dalam Menganalisis Informasi Palsu (Hoax) di Media Sosial . Jurnal Pemikiran Sosiologi, 4(2).