Pelatihan Penyusunan Soal Bahasa Indonesia Berorientasi HOT’S untuk Guru SMP dan SMA

  • Dian Eka Chandra Wardhana Universitas Bengkulu
  • Ria Ariesta Universitas Bengkulu
  • Sarwit Sarwono Universitas Bengkulu

Abstract

Guru Bahasa Indonesia SMP/SMA abad 21 adalah guru yang dapat merumuskan soal-soal yang dapat mengembangkan kecakapan bernalar siswa (HOTs), namun sampai saat ini soal yang dirumuskan masih berkisar pada soal LOTs (C1, C2, dan C3). Dengan demikian perlu pelatihan penyusunan soal Bahasa Indonesia yang berorientasi HOT’s. Metode pelatihan yang digunakan adalah model proses program pelatihan yang dikemukan oleh Leagens. Model ini berupa model instruksional yang memuat komponen situasi, masalah, tujuan, dan cara untuk mencapai tujuan atau S-M-T-C. Data kegiatan pengabdian ini diambil dengan pre test dan post test dengan instrumen soal HOTs yang berbentuk essay. Analisis data pengabdian dianalisis dengan uji T. Hasil pelatihan yang diperoleh adalah ada perubahan tingkah laku guru (subyek) pelatihan yang dibuktikan dengan hasil analisis data yang dikumpulkan dengan uji T. Hasil pelatihan adalah rata-rata nilai jawaban intrumen oleh responden pada pre test sebesar 46,63 lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata nilai jawaban intrumen pada post test oleh responden yaitu 72,60. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai P(T<=t) one-tail sebesar 0,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai pre test berbeda nyata dengan nilai post test karena nilai P(T<=t) one-tail lebih rendah dari taraf 5% (0,05).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Maamari, F. (2016). Community of assessment practice or interests: The case of EAP writing assessment. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 5(2), 272–281. https://doi.org/10.17509/ijal.v5i2.1351

Anderson, L. W., D.R, Krathwohl., P.W, Airasian., K.A, Cruikshank., R.E, Mayer., & P.R, P. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assissing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.

Brookhart, S. M. (2010). How to Assess Higher-Order Thinking Skill in Your Classroom No Title. Virginia: ASCD.

Browne, N. & Stuart, K. M. (2015). Pemikiran Kritis Panduan untuk Mengajukan dan Menjawab Pertanyaan Kritis. Jakarta: PT Indeks.

Fernandes, R., Vidya Putra, E., & Muspita, R. (2019). Optimalisasi Institusi Pendidikan Sebagai Upaya Pengendalian Hoax. ABDI: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(1), 16-20. https://doi.org/10.24036/abdi/vol1-iss1/2

Kurniati, D., Harimukti, R., & Jamil, N. A. (2016). Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Smp Di Kabupaten Jember Dalam Menyelesaikan Soal Berstandar Pisa. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 20(2), 142. https://doi.org/10.21831/pep.v20i2.8058

Leagan, P. (1962). Extension Education for Community Development dalam Extension Education for Community Development. New Deihl: Directorate of Extension Ministry of Food and Agriculture, Government of India.

Muspita, R., Efrina, E., Fernandes, R., Putera, A. S., & Mahdi, A. (2019). Optimalisasi Kompetensi Guru Sekolah Luar Biasa Dengan Penerapan Teknik Manual Brewing dalam Penyeduhan Kopi. ABDI: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2), 88-94. https://doi.org/10.24036/abdi/vol1-iss2/31

Norris, S. P, & Ennis, R. H. (1989). Evaluating critical thinking. Pacific Grove, CA. Critical Thinking Press & Software.

Winahyu, A. . (2019). Hasil PISA 2018, Kemampuan Siswa IndonesiaTurunle. Koran Humaniora Edisi Terbit 4 Desember 2019.

Published
2020-01-15
How to Cite
Wardhana, D., Ariesta, R., & Sarwono, S. (2020). Pelatihan Penyusunan Soal Bahasa Indonesia Berorientasi HOT’S untuk Guru SMP dan SMA. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(1), 1-11. https://doi.org/10.24036/abdi.v2i1.29