Visual Story Telling Sebagai Media Membangun Citra dan Narasi Diri Bagi Siswa Tuli

  • Diana Safinda Asran Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Agus Heru Setiawan Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Purwastya Pratmajaya Adi Lukistyawan Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Widhi Nugroho Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Citra Dewi Utami Institut Seni Indonesia Surakarta

Abstract

Daerah perbatasan memiliki potensi terjadinya kerentanan masyarakat penerima manfaat dari Diskriminasi terhadap penyandang disabilitas merupakan hal yang masih kerap terjadi di masyarakat. Oleh karena itu diperlukan advokasi dan edukasi untuk mengatasi persoalan tersebut.

Salah satu faktor yang memungkinkan untuk mendorong perubahan pandangan masyarakat terhadap penyandang disabilitas adalah adanya informasi memadai, terutama narasi yang dimunculkan dari perspektif diri para penyandang disabilitas itu sendiri. Membangun narasi dan citra tersebut dapat dilakukan melalui berbagai media, salah satunya adalah dengan visual story telling berupa foto dan video, seperti yang dilakukan oleh siswa Tuli dari SLB YKK Pacitan. Melalui pelatihan yang diberikan oleh dosen dari Jurusan Media Rekam Institut Seni Indonesia Surakarta, siswa Tuli belajar untuk memotret dan merekam video. Para siswa Tuli tersebut dapat “bercerita” tentang diri sendiri menggunakan serangkaian foto dan video.Siswa Tuli melalukan praktik mulai dari menyusun cerita, mengatur angle dan shoot, komposisi, mengarahkan, hingga akhirnya berhasil membuat karya visual story telling yang layak ditayangkan. Hasil dari foto dan video tersebut nantinya dapat disebarluaskan ke publik melalui berbagai media.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-03-31
How to Cite
Asran, D. S., Setiawan, A. H., Lukistyawan, P. P. A., Nugroho, W., & Utami, C. D. (2023). Visual Story Telling Sebagai Media Membangun Citra dan Narasi Diri Bagi Siswa Tuli. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(1), 132-138. https://doi.org/10.24036/abdi.v5i1.442