Peningkatan Kemampuan Pemetaan Stunting di Puskesmas Pekauman dan Puskesmas Mantuil Kota Banjarmasin
Abstract
Stunting merupakan masalah kesehatan yang multifaktoral dengan dampak berupa penurunan kemampuan perkembangan kognitif dan kualitas hidup anak. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (2022) menunjukkan bahwa kejadian stunting di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 24,6%. Puskesmas Pekauman yang saat ini mengalami pemekaran pada puskesmas mantuil merupakan puskesmas dengan angka tertinggi kejadian stunting sebanyak 1.099 balita. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemetaan stunting menggunakan SaTScan dan QGIS bagi petugas di Puskesmas Pekauman dan Puskesmas Mantuil. Kegiatan ini diikuti oleh 10 peserta terdiri dari Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis, Promosi Kesehatan, Surveilans, dan Sanitarian Puskesmas. Tahap pelaksanaan kegiatan mencakup koordinasi dan persiapan, pre-test, pemaparan materi dan praktik pembuatan peta, post-test, dan eksposure. Hasil analisis menunjukkan bahwa p-value 0,007 < 0,05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan pendampingan pembuatan peta kejadian stunting menggunakan aplikasi SaTScan serta peserta mampu menggunakan aplikasi SaTScan dan QGIS dalam membuat pemetaan stunting.