Penerapan SITABE (Simulasi Tanggap Bencana) Gempa dan Tsunami pada Siswa SMA
Abstract
Anak merupakan kelompok yang paling rentan dalam situasi bencana. Anak yang memasuki usia remaja menjalani pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan salah satu kelompok resiko tinggi. Mobilitas siswa SMA yang tinggi diluar rumah membuat siswa beresiko mengalami dampak bencana. Bencana dapat menyebabkan korban jiwa, dampak fisik, psikologis, kerusakan lingkungan, dan kerugian harta benda. Pendidikan siaga bencana di sekolah melalui program siaga bencana di sekolah sangat penting untuk mempersiapkan anak dalam melakukan mitigasi dan pengurangan resiko bencana. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di sekolah melalui Simulasi Tanggap Bencana (SITABE) Gempa dan Tsunami di SMA di Kota Padang. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan November 2023. Mitra kegiatan ini melibatkan BPBD Kota Padang dan tiga SMA di Kota Padang. Metode kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan ini dilakukan pada siswa siswi berjumlah 36 orang menggunakan ceramah, tanya jawab, dan simulasi mitigasi bencana. Evaluasi kegiatan digunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum dan sesudah edukasi. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melakukan uji statistik terhadap capaian nilai pre dan post test dengan uji t untuk data berpasangan (paired t test). Ada perbedaan rerata nilai pengetahuan peserta sebelum diberikan edukasi yaitu 77,79 dan sesudahnya yaitu 81,76. Nilai korelasi adalah 0,628 menunjukan bahwa antara nilai pre dan post memiliki hubungan (korelasi) yang cukup kuat dengan p-value = 0,003 artinya hubungan kedua nilai tersebut bermakna secara statistik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi pada peserta dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang bencana. Kegiatan edukasi ini berjalan lancar dan peserta antusias mengikuti kegiatan. Diharapkan pihak sekolah terus melakukan kegiatan edukasi kesiapsiagaan bencana secara continue untuk memastikan semua warga sekolah memahami kesiapsiagaan bencana dan dapat mengurangi resiko serta terbentuknya tim dan program kerja tim siaga bencana di sekolah.