Penggunaan Alat Pengasap Ikan Berbahan bakar Biomassa pada UKM Pengasapan Ikan Lele Kota Binjai

  • Bisrul Hapis Tambunan Universitas Negeri Medan
  • Janter Pangaduan Simanjuntak Universitas Negeri Medan
  • Tengku Teviana Universitas Negeri Medan

Abstract

Usaha pengasapan ikan lele mitra Bapak Hatono (55 tahun) terletak di Desa Limau Sundai, Kecamatan Binjai barat, Kotamadya Binjai. Mitra memulai usaha pengasapan ikan lele sejak tahun 2014. Saat ini mitra mempekerjakan 6 orang karyawan, 1 orang sebagai mandor sekaligus bagian pengasapan, 1 orang sebagai pengemasan dan transportasi, 4 orang bagian pembelahan dan pembersihan ikan, serta mengangin-anginkan (pelembaban) setalah pengasapan ikan. Kapasitas pengolahan mitra saat ini 800-1000 kg ikan lele segar per-minggu, menghasilkan ± 250-300 kg ikan lele asap per-minggu. Ikan hasil pengasapan dijual dengan harga Rp. 75.000-Rp.80.000/kg kepada pedagang, baik di daerah Kota Medan dan sekitarnya maupun ke daerah Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Mandailing Natal. Permasalahan utama adalah mahalnya harga kayu bakar yang dibeli dari pemasok sehingga keuntungan mitra menjadi kecil, bahkan ada kalanya ketersediaan kayu berkurang sehingga mitra harus menunda produksi sampai ada pasokan bahan bakar. Solusi utama yang diterapkan adalah merancang bangun alat pengasap ikan berbahan bakar limbah biomassa sekam padi dan serbuk kayu, dengan adanya alat ini mitra tidak kesulitan lagi dengan harga dan ketersediaan bahan bakar kayu. Alat ini juga dirancang dapat mengontrol suhu di dalam ruang pengasapan, sehingga kwalitas ikan asap dapat terjaga.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-08-24
How to Cite
Tambunan, B. H., Simanjuntak, J. P., & Teviana, T. (2021). Penggunaan Alat Pengasap Ikan Berbahan bakar Biomassa pada UKM Pengasapan Ikan Lele Kota Binjai. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(2), 111-117. https://doi.org/10.24036/abdi.v3i2.86