E-Tour Guide Berbasis QR Code Pada Museum Perang Sintuk untuk Menunjang Informasi Wisata Sejarah
DOI:
https://doi.org/10.24036/abdi.v7i1.1216Keywords:
Cagar Budaya, Museum, QR Code, Sejarah, SintukAbstract
Museum Perang Sintuk hadir atas semangat pemuda Nagari Sintuk bernama Rio Tampati Putra pada tahun 2021. Museum ini adalah rumah yang berfungsi sebagai pos pengamatan pejuang pada 1948, dibangun sejak 1945, dan dihibahkan untuk pelestarian sejarah. Terdapat lebih kurang 300 benda bersejarah yang berada di museum ini. Namun sayangnya, karena keterbatasan dana, benda-benda bersejarah ini tidak memiliki deskripsi yang jelas sehingga mempersulit pengunjung untuk memperoleh informasi benda bersejarah tersebut secara detail. Penjaga museum atau Tour Guide museum ini juga minim sehingga pengunjung kesulitan dalam mendapatkan informasi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendata koleksi museum terkhususnya benda cagar budaya dan membuat Qr Code yang dapat diakses oleh pengunjung Museum Perang Sintuk sebagai penunjang informasi sejarah. Kegiatan ini dilaksanakan pada Juni hingga Oktober 2024 di Museum Perang Sintuk. Metode kegiatan dilakukan dengan lima langkah yaitu survei, Pendekatan dengan pengelola Museum Perang Sintuk, Pengumpulan data, pembuatan produk Qr Code, Uji Coba dan Sosialisasi penggunaan produk yang telah memiliki Qr Code. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pemanfaatan Qr Code sebagai penunjang informasi sejarah di Museum Perang Sintuk memiliki dampak positif yang signifikan. Pengunjung merasa terbantu dengan adanya QR Code yang memudahkan mereka mengakses informasi detail tentang benda-benda bersejarah secara langsung melalui perangkat seluler mereka. Setiap QR Code terhubung ke halaman yang berisi deskripsi lengkap, asal usul, serta peran benda tersebut dalam sejarah perjuangan di Nagari Sintuk dan sekitarnya. Melalui uji coba dan sosialisasi, terlihat bahwa penggunaan QR Code meningkatkan pengalaman pengunjung, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan teknologi canggih museum.
Downloads
References
Ariyandi, H. Z., & Handayani, A. N. (2022). Peran Penggunaan Teknologi QR Code untuk Meningkatkan Keterhubungan dan Efisiensi Masyarakat Menuju Era Transformasi Society 5.0. Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik, 2(7), 299-306.
BPS Kabupaten Padang Pariaman. (2005). Padang Pariaman dalam Angka. Pariaman: BPS Kabupaten Padang Pariaman
Disdikbud Padang Pariaman. (2021). Museum Perang Sintuk Padang Pariaman dibangun Secara Awadaya. http://disdikbud.padangpariamankab.go.id/news/view/museum-perang-sintuk-padang-pariaman-dibangun-secara-swadaya
Effendhie, E. (2019). Publikasi dan Pameran Arsip. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hastuti, K., Hidayat, E. Y., Rahmawan, E., & Nuswantoro, U. D. (2013). Purwarupa Tangible Cultural Heritage Documentation Berbasis Database Multimedia. Techno.com, 12(3), 188-197.
Hudaidah, H., & Putra Karwana, M. A. (2022). Pendidikan di Indonesia Masa Pendudukan Jepang. Danadyaksa Historica, 1(2), 97. https://doi.org/10.32502/jdh.v1i2.4243
Jawi, I. G. B. (2018). Pemindaian QR Code Untuk Aplikasi Informasi Data Koleksi di Museum Sangiran Sragen Berbasis Android. Emitor: Jurnal Teknik Elektro, 2(2).
Kemenparekraf. (2022). Sejarah Museum Perang Sintuak. Jakarta: Kemenparekraf.
Kuntowijoyo, K. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah (1st ed.). Jakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Maulana, M. R. (2020). Peran Pemuda dalam Menjaga serta Melestarikan Kebudayaan Indonesia (The Role of Youth in Reserving Culture in Indonesia). SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.3638828
Naldi, H., Silva, R., Veronika, M. R., & Andeskoli, O. (2024). Kepemimpinan Pemuda dalam Pelestarian Sejarah Lokal: Analisis Peran Rio Tampati Putra sebagai Founder Museum Perang Sintuk. Kronologi, 6(4), 278-289.
Nugraha, M. P., & Munir, R. (2011). Pengembangan Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader dari Data Berbentuk Image. Informatics National Conference (pp. 148-149).
Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021- 2026.
Putra, R. T. (2025). Benda Cagar Budaya Museum Perang Sintuk [Personal communication].
Safira, F., Salim, T. A., Rahmi, R., & Sani, M. K. J. A. (2020). Peran Arsip dalam Pelestarian Cagar Budaya Di Indonesia: Sistematika Review. Baca: Jurnal Dokumentasi dan Informasi, 41(2), 289. https://doi.org/10.14203/j.baca.v41i2.593
Silva, R., Ofianto, O., Fatimah, S., Naldi, H., Noviani, C., & Mulyani, F. F. (2024). Transformasi Pendidikan Oleh B.J. Habibie Hingga Lahirnya Man Insan Cendekia Padang Pariaman (1996-2022). Potensia: Jurnal Kependidikan Islam, 10(1), 57. https://doi.org/10.24014/potensia.v10i1.29215
Silva, R., & Salam, A. (2023). Sekitar Pendirian Sampai Periode Awal MAN Insan Cendekia Padang Pariaman: Studi Sejarah Lembaga. Jurnal Kronologi, 5(1), 101–116. https://doi.org/10.24036/jk.v5i1.596
Wrahatnala, E. S. Y., Pradana, M. D. A. F., & Hermanto, A. (2020a). Penerapan QR-Code ntuk Sistem Informasi Museum Mpu Tantular Berbasis Web. Konvergensi, 16(2). https://doi.org/10.30996/konv.v16i2.4037
Zed, M. (2018). Tentang Konsep Berfikir Sejarah. Lensa Budaya, 13(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Hendra Naldi et al

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.