Optimalisasi Usaha Kuliner Berbasis Kearifan Lokal dan Technopreneurship
DOI:
https://doi.org/10.24036/abdi.v4i1.241Kata Kunci:
Culinary, Local wisdom, TechnopreneurshipAbstrak
Provinsi Gorontalo khususnya di Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat menjadi salah satu desa yang memiliki potensi unggulan di bidang usaha perdagangan khususnya usaha kuliner. Sebagian besar masyarakat di desa tersebut berprofesi sebagai pedagang kuliner seperti pedagang nasi jaha dan sate sapi, dodol, milu siram, nasi ayam iloni, brekedel jagung, kue karawo, dan keriping pisang. Kuliner ini dijual di pasar tradisional setiap hari, dengan penghasilan yang menguntungkan bagi mereka, namun semenjak pandemi Covid 19, mereka mengalihkan dagangan mereka di depan rumah masing-masing karena edaran pemerintah untuk menutup pasar sementara waktu. Dampak Covid 19 ini berakibat pada penurunan pendapatan masyarakat sejak berjualan di bahu jalan tepat yang bertepatan di depan rumah mereka. Dengan menjual dagangan di depan rumah, pendapatan mereka berkurang yang hanya cukup memenuhi kebutuhan hidup mereka, dibandingkan pendapatan mereka saat berjualan di pasar tradisional. Sebagian mereka juga belum memasarkan produk kuliner ini secara online karena keterbatasan pengetahuan tentang teknologi. Tujuan pelaksanaan program adalah meningkatkan pendapatan masyarakat melalui optimalisasi usaha kuliner berbasis kearifan lokal dan technopreneurship. Metode pelaksanaan program Wira Desa dilaksanakan secara luring mengingat Desa Ombulo termasuk zona hijau dan belum ada masyarakat Ombulo yang terkena dampak Covid 19. Adapun teknik pelaksanaan melalui Sosialisasi Program, Workshop Manajemen Pengelolaan Usaha Kuliner Berbasis Kearifan Lokal dan Technopreneurship, Pelatihan Pemasaran melalui Penggunaan Website dan Media Sosial, pendampingan pengemasan dan pemasaran usaha kuliner, serta program aksi berupa penataan lokasi usaha. Hasil Pelaksanaan Program yang telah dilaksanakan adalah 1) Sosialisasi mengenai program Wira Desa, 2) Workshop Pengemasan dan Pemasaran Produk Kearifan Lokal, 3) Pelatihan pemasaran usaha melalui Website dan Media Sosial, 4) Pendampingan Pengemasan dan Pemasaran melalui Website dan Media Sosial, 5) Rintisan Usaha Baru, 6) Penataan lokasi usaha sehingga terlihat lebih menarik bagi pengunjung, 7) Terbentuknya brand desa Dodol dan Nasi Jaha serta adanya rintisan Desa Ombulo menjadi Kampung Wisata Kuliner di Kecamatan Limboto Barat.