Penyuluhan Pencegahan Penyakit Paru Akibat Kerja pada Pekerja Pabrik di PT. X Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau

Authors

  • Dewi Wijaya Universitas Riau
  • Indi Esha Universitas Riau
  • Elvando Tunggul Mauliate Simatupang Universitas Riau
  • Amarudin Amarudin Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.24036/abdi.v7i2.1196

Keywords:

Penyakit Paru Kerja, Pekerja, Pencegahan

Abstract

Penyakit paru akibat kerja (PPAK) merupakan masalah kesehatan global. Pajanan lingkungan kerja menyebabkan terjadinya 11,5% kasus Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan 9,4 % kasus Asma akibat Kerja. Pajanan PM 2,5 dari lingkungan kerja dinilai berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit paru interstitial dengan periode waktu 10-15 tahun. Pekerja pabrik merupakan salah satu kelompok yang perlu diperhatikan dalam langkah pencegahan penyakit paru akibat kerja. Rendahnya pemantauan pemeriksaan kesehatan berkala dan perubahan stigma yang berbeda dari setiap pekerja menjadi temuan tertinggi dalam langkah pencegahan PPAK pada pekerja pabrik. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan Penyuluhan Pencegahan Penyakit Paru Akibat Kerja pada Pekerja Pabrik di PT. X Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau menjadi kewajiban akademisi dan klinisi untuk menekan insidens kasus PPAK. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan meningkatkan kesadaran pekerja pabrik menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ambiya, M. Z., Sari, R. M., & Amalia, F. (2022). Hubungan lamanya paparan debu kayu dengan keluhan pernapasan pada pekerja kayu di Kota Banda Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 22(1), 55–59.

Fishwick, D., Sen, D., Barber, C., Bradshaw, L., Robinson, E., Sumner, J., & Carder, M. (2015). Occupational chronic obstructive pulmonary disease: A standard of care. Occupational Medicine, 65(3), 270–282.

Hendryx, M., Luo, J., Chojenta, C., Attia, J., & Leigh, L. (2019). Air pollution exposures from multiple point sources and risk of incident chronic obstructive pulmonary disease (COPD) and asthma. Environmental Research, 179, 108783.

Mukono, J. (2003). Pencemaran udara dan pengaruhnya terhadap gangguan saluran pernapasan (Cet. ke-2). Surabaya: Airlangga University Press.

Oviera, A., & Jayanti, S. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru pada pekerja industri pengolahan kayu di PTY. X. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), 267–276.

Raynel, F., Zulkarnaini, & Hamidy, Y. (2014). Analisis pengaruh faktor lingkungan dan faktor pekerja terhadap kapasitas fungsi paru pekerja industri meubel di Kota Pekanbaru tahun 2013. Dinamika Lingkungan Indonesia, 1(2), 124–129.

Redlich, C. A., & Balmes, J. (2005). Occupational and environmental lung disease. In R. B. George, R. W. Light, M. A. Matthay, et al. (Eds.), Chest medicine – Essentials of pulmonary and critical care medicine (5th ed., pp. 289–315). Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.

Suma’mur, P. K. (2013). Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja (Cet. ke-9). Jakarta: CV Gunung Agung.

Suryani, M. (2005). Analisis faktor risiko paparan debu kayu terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja industri pengolahan kayu PT. Surya Sindoro Sumbing Wood Industry Wonosobo (Skripsi). Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Wonosobo.

Suwanto, Y. (2018). Analisis faktor fisik lingkungan dan karakteristik pekerja dengan keluhan pada pekerja di industri panci alumunium. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(2), 209–416.

Torres-Duque, C., Maldonado, D., Pérez-Padilla, R., Ezzati, M., & Viegi, G. (2008). Biomass fuels and respiratory diseases: A review of the evidence. Proceedings of the American Thoracic Society, 5(5), 577–590.

Zhao, J. Q., Li, J. G., & Zhao, C. X. (2019). Prevalensi pneumokoniosis di antara orang dewasa berusia 24–44 tahun di provinsi industri berat di Cina. Journal of Occupational Health, 61(1), 73–81.

Published

2025-06-28

How to Cite

Wijaya, D., Esha, I., Simatupang, E. T. M., & Amarudin, A. (2025). Penyuluhan Pencegahan Penyakit Paru Akibat Kerja pada Pekerja Pabrik di PT. X Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 7(2), 483–488. https://doi.org/10.24036/abdi.v7i2.1196