Pemasaran Wisata Berbasis Website di Nagari Wisata Harau Kabupaten Lima Puluh Kota
DOI:
https://doi.org/10.24036/abdi.v2i1.34Kata Kunci:
Pemasaran, Website, Nagari Harau, Kabupaten Lima Puluh KotaAbstrak
Salah satu tantagan bagi daerah tujuan wisata dalam revolusi industri 4.0 adalah keberadaan sistem informasi daerah tujuan wisata. Website menjadi salah satu media yang potensial untuk membangun citra positif daerah tujuan wisata di dunia maya. Hal ini harus diantisipasi pengelola daerah tujuan wisata akibat persaingan yang sangat tinggi. Nagari Harau merupakan daerah tujuan wisata alam unggulan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Namun dalam dunia maya kawasan ini tidak terekspos secara maksimal. Keterbatasan kemampuan pihak pengelola dalam mempromosikan melalui website adalah kendala utama yang dihadapi. Untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pemasaran secara online maka dilakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan metode action learning terhadap kelompok Sadar Wisata (pokdarwis). Hasil kegiatan menunjukan keberhasilan dengan indikasi berupa tingginya antusisme peserta. Parameter kesuksesan lainnya dapat dibuktikan dengan dengan aspek kognitif 95%, aspek afektif 95% serta aspek konatif 85%.
Unduhan
Referensi
Adhanisa, C., & Fatchiya, A. (2017). Efektivitas Website Dan Instagram Sebagai Sarana Promosi Kawasan Wisata Berbasis Masyarakat. Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat, 1(4), 451–466.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pemanfaatan Media Sosial Instansi Pemerintah 1 (2013). https://doi.org/10.1177/1076029609348647
Brown, M. (2015). Visa Global Travel Intentions Study 2015. https://doi.org/10.1007/978-3-319-10241-2_2
Citra, P., Rustanto, R., Rinanto, Y., Keguruan, F., Sebelas, U., Jl, M., Sutami, I., & Surakarta, K. (2018). Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Kognitif melalui Model STAD disertai Mind Mapping Improving Students ’ Activeness and Cognitive Learning Outcomes by using STAD and Mind Mapping. 7, 32–38.
Gifford, J., & Building, M. (2005). Action Learning: Principles and Issues in Practice Institute For Employment Studies. http://www.employment-studies.co.uk
Hamzah, A. (2015). Pola Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Pembelajaran Untuk Mahasiswa. Teknoin, 21(4), 167–177. https://doi.org/10.20885/teknoin.vol21.iss4.art3
Leavitt, M. O. (2006). Research-based web design & usability guidelines. http://www.usability.gov/ pdfs/guidelines.html
Milano, R. (2011). The Effects Of Online Social Media on Tourism Websites.
Nursastri, S. A. (2013). Kini, Traveling Jadi Prioritas Kedua Orang Indonesia. https://travel.detik.com/travel-news/d-2353478/kini-traveling-jadi-prioritas-kedua-orang-indonesia
Prasetya, D. D. (2011). Aplikasi Virtual Tour Berbasis Web sebagai Media Promosi Pariwisata. In Seminar on Electrical, Informatics, And Education 2011 (pp. 58–63). http://elektro.um.ac.id/ceie/2011/assets/paper/National/Informatics/A2-10-Didik_Dwi_P- Virtu al Tour Berbasis Web.pdf
Putra, T. (2017). Ekonomi Kreatif Dan Daya Tarik Objek Wisata Studi Kasus Objek Wisata Sikayan Balumuik Kecamatan Pauh Kota Padang. Jurnal Pendidikan Dan Keluarga, 2(4), 36–44. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/jpk/vol9-iss1/43
Putra, T. (2019). A Review on Penta Helix Actors in Village Tourism Development and Management. Journal of Business on Hospitality and Tourism, 5(1), 63. https://doi.org/10.22334/jbhost.v5i1.150
Suharto, T. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakat. Cakrawala Pendidikan, 3, 323–346. https://doi.org/10.21831/cp.v0i3.376