Penguatan Positive Character (Strengths) Melalui Ruang Refleksi bagi Remaja

Authors

  • Dewi Fatmasari Edy Universitas Negeri Malang
  • Femmi Nurmalitasari Universitas Negeri Malang
  • Syurawasti Muhiddin Universitas Hasanuddin
  • Nauroh Nadzifah A. T. E. Universitas Negeri Malang
  • Widi Febrianti Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.24036/abdi.v7i2.1145

Keywords:

Kesehatan mental, Layanan, Penguatan karakter, Remaja, Ruang refleksi

Abstract

Sebaran tenaga kesehatan mental profesional belum sepenuhnya merata dan masih terpusat di Indonesia Bagian Barat. Berdasarkan data Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, wilayah Indonesia bagian Timur hanya memiliki 143 psikolog klinis, sementara Pulau Jawa memiliki ratusan di setiap provinsi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendorong pemerataan akses layanan kesehatan mental melalui program Ruang Refleksi, khususnya bagi remaja di Sulawesi Selatan. Program ini diikuti oleh 33 siswa kelas X SMAN 1 Pinrang dan menggunakan metode seminar, pengerjaan lembar kerja, konseling kelompok, serta roleplay. Hasil pre-test dan post-test dianalisis menggunakan uji paired sample t-test, yang menunjukkan perbedaan signifikan dalam peningkatan pemahaman diri peserta (t(33) = -2,416; p < 0,01). Nilai rata-rata meningkat dari 15,33 (SD = 2,102) menjadi 16,18 (SD = 1,530). Selain data kuantitatif, analisis kualitatif dari umpan balik peserta menunjukkan peningkatan kesadaran diri dan pemahaman emosi. Temuan ini menunjukkan bahwa Ruang Refleksi berkontribusi positif dalam menguatkan karakter dan kesehatan mental remaja, serta dapat menjadi model layanan psikososial preventif di wilayah dengan akses terbatas terhadap tenaga profesional. Kegiatan ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3: kehidupan sehat dan sejahtera.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Corey, G. (1994). Theory and practice of group counseling. London: Brooks/Cole Publishing Company.

Durlak, J. A., Weissberg, R. P., Dymnicki, A. B., Taylor, R. D., & Schellinger, K. B. (2011). The impact of enhancing students’ social and emotional learning: A meta‐analysis of school‐based universal interventions. Child Development, 82(1), 405–432. https://doi.org/10.1111/j.1467-8624.2010.01564.x

Gibbs, G. (2013). Learning by doing: A guide to teaching and learning methods. Oxford: Oxford Polytechni.

Hagger, H., & McIntyre, D. (2006). Learning teaching from teachers: Realising the potential of school-based teacher education. London: McGraw-Hill Education.

Ikatan Psikolog Klinis Indonesia. (2022). Data sebaran psikolog klinis di Indonesia. https://ipkindonesia.or.id

Isnaini, N., Zubaidah, R., Fitriawan, D., Hartoyo, A., & Halini, H. (2023). Kemampuan Berpikir Reflektif ditinjau dari Self‑Concept Siswa Kelas XI. Jurnal Alpha Euclid Edu, 2(1).

Johns, C. (2009). Becoming a reflective practitioner. John Wiley & Sons.

Kabat‑Zinn, J. (2006). Mindfulness-based interventions in context: Past, present, and future. Clinical Psychology: Science and Practice, 10(2), 144–156. https://doi.org/10.1093/clipsy.bpg016

Kablan, Z., & Günen, A. (2021). The relationship between students’ reflective thinking skills and levels of solving routine and non-routine science problems. Science Education International, 32(1), 55–62. https://doi.org/10.33828/sei.v32.i1.6

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil utama Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. https://www.litbang.kemkes.go.id

Kemmis, S., & McTaggart, R. (2005). Participatory action research: Communicative action and the public sphere. In Denzin, N. & Lincoln, Y. (Eds.), The SAGE handbook of qualitative research (3rd ed., pp. 559–603). SAGE Publications.

Nezu, A. M., Nezu, C. M., & D’Zurilla, T. J. (2016). Problem-solving therapy: A positive approach to clinical intervention (3rd ed.). London: Springer Publishing Company.

Nurhasim, A. (2022, October 11). Data bicara: Gangguan kesehatan jiwa di Indonesia naik dalam 30 tahun terakhir. The Conversation. https://theconversation.com/data-bicara-gangguan-kesehatan-jiwa-di-indonesia-naik-dalam-30-tahun-terakhir-perempuan-dan-usia-produktif-lebih-tinggi-191768

Saleebey, D. (2006). The strengths perspective in social work practice (4th ed.). Allyn & Bacon.

Schön, D. A. (1983). The reflective practitioner: How professionals think in action. Basic Books.

Thompson, N., & Pascal, J. (2011). Reflective practice: An existentialist perspective. Reflective Practice, 12(1), 15–26. https://doi.org/10.1080/14623943.2011.541089

UNICEF. (2021). Mental health and psychosocial well-being among adolescents in East Asia and the Pacific: A compendium of interventions. https://www.unicef.org/eap/media/10311/file

UNICEF Kenya. (2019). Kenya Violence Against Children Survey (VACS) Report. https://www.unicef.org/kenya/reports/The-2019-Violence-Against-Children-Survey

Ventures, E. (2022). Munculnya startup kesehatan mental yang menjanjikan di Indonesia. East Ventures. https://east.vc/id/investment-insights/tesis-tentang-kesehatan-mental/

WHO. (2021). Adolescent mental health. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health

WHO. (2022). Guidelines on mental health promotive and preventive interventions for adolescents: Helping adolescents thrive. https://www.who.int/publications/i/item/9789240053976

Published

2025-06-28

How to Cite

Edy, D. F., Nurmalitasari, F., Muhiddin, S., Nauroh Nadzifah A. T. E., & Febrianti, W. (2025). Penguatan Positive Character (Strengths) Melalui Ruang Refleksi bagi Remaja. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 7(2), 390–397. https://doi.org/10.24036/abdi.v7i2.1145