Penguatan Positive Character (Strengths) melalui Ruang Refleksi bagi Remaja

Penulis

  • Dewi Fatmasari Edy Universitas Negeri Malang
  • Femmi Nurmalitasari Universitas Negeri Malang
  • Syurawasti Muhiddin Universitas Hasanuddin
  • Nauroh Nadzifah A. T. E. Universitas Negeri Malang
  • Widi Febrianti Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.24036/abdi.v7i2.1145

Kata Kunci:

kesehatan mental, layanan, ruang refleksi

Abstrak

Sebaran tenaga kesehatan mental profesional belum sepenuhnya merata dan masih terpusat di Indonesia Bagian Barat. Berdasarkan data Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, Indonesia bagian Timur hanya memiliki 143 psikologi klinis, meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, NTT, dan Papua. Berbeda dengan jumlah psikolog klinis yang tersebar di Indonesia bagian barat khususnya Pulau Jawa yang mencapai ratusan untuk setiap provinsi. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai langkah awal untuk mendorong pemerataan akses terhadap kesehatan mental, khususnya di Indonesia Timur dan mendorong peningkatan kesehatan mental dan kesejahteraan melalui pendidikan, penelitian, dan layanan kesehatan mental pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat. Pada gilirannya hal ini dapat membantu mewujudkan SDG 3, yaitu good health and well-being. Metode yang digunakan yaitu seminar, pengerjaan lembar kerja, dan konseling kelompok serta roleplay. Hasil yang didapatkan yaitu ada perbedaan signifikan peserta lebih dapat mengenal diri setelah mendapatkan beragam aktivitas dalam program ruang refleksi.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Corey, G. (1994). Theory and practice of group counseling. London: Brooks/Cole Publishing Company.

Durlak, J. A., Weissberg, R. P., Dymnicki, A. B., Taylor, R. D., & Schellinger, K. B. (2011). The impact of enhancing students’ social and emotional learning: A meta‐analysis of school‐based universal interventions. Child Development, 82(1), 405–432. https://doi.org/10.1111/j.1467-8624.2010.01564.x

Gibbs, G. (2013). Learning by doing: A guide to teaching and learning methods. Oxford: Oxford Polytechni.

Hagger, H., & McIntyre, D. (2006). Learning teaching from teachers: Realising the potential of school-based teacher education. London: McGraw-Hill Education.

Ikatan Psikolog Klinis Indonesia. (2022). Data sebaran psikolog klinis di Indonesia. https://ipkindonesia.or.id

Isnaini, N., Zubaidah, R., Fitriawan, D., Hartoyo, A., & Halini, H. (2023). Kemampuan Berpikir Reflektif ditinjau dari Self‑Concept Siswa Kelas XI. Jurnal Alpha Euclid Edu, 2(1).

Johns, C. (2009). Becoming a reflective practitioner. John Wiley & Sons.

Kabat‑Zinn, J. (2006). Mindfulness-based interventions in context: Past, present, and future. Clinical Psychology: Science and Practice, 10(2), 144–156. https://doi.org/10.1093/clipsy.bpg016

Kablan, Z., & Günen, A. (2021). The relationship between students’ reflective thinking skills and levels of solving routine and non-routine science problems. Science Education International, 32(1), 55–62. https://doi.org/10.33828/sei.v32.i1.6

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil utama Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. https://www.litbang.kemkes.go.id

Kemmis, S., & McTaggart, R. (2005). Participatory action research: Communicative action and the public sphere. In Denzin, N. & Lincoln, Y. (Eds.), The SAGE handbook of qualitative research (3rd ed., pp. 559–603). SAGE Publications.

Nezu, A. M., Nezu, C. M., & D’Zurilla, T. J. (2016). Problem-solving therapy: A positive approach to clinical intervention (3rd ed.). London: Springer Publishing Company.

Nurhasim, A. (2022, October 11). Data bicara: Gangguan kesehatan jiwa di Indonesia naik dalam 30 tahun terakhir. The Conversation. https://theconversation.com/data-bicara-gangguan-kesehatan-jiwa-di-indonesia-naik-dalam-30-tahun-terakhir-perempuan-dan-usia-produktif-lebih-tinggi-191768

Saleebey, D. (2006). The strengths perspective in social work practice (4th ed.). Allyn & Bacon.

Schön, D. A. (1983). The reflective practitioner: How professionals think in action. Basic Books.

Thompson, N., & Pascal, J. (2011). Reflective practice: An existentialist perspective. Reflective Practice, 12(1), 15–26. https://doi.org/10.1080/14623943.2011.541089

UNICEF. (2021). Mental health and psychosocial well-being among adolescents in East Asia and the Pacific: A compendium of interventions. https://www.unicef.org/eap/media/10311/file

UNICEF Kenya. (2019). Kenya Violence Against Children Survey (VACS) Report. https://www.unicef.org/kenya/reports/The-2019-Violence-Against-Children-Survey

Ventures, E. (2022). Munculnya startup kesehatan mental yang menjanjikan di Indonesia. East Ventures. https://east.vc/id/investment-insights/tesis-tentang-kesehatan-mental/

WHO. (2021). Adolescent mental health. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health

WHO. (2022). Guidelines on mental health promotive and preventive interventions for adolescents: Helping adolescents thrive. https://www.who.int/publications/i/item/9789240053976

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-28

Cara Mengutip

Edy, D. F., Nurmalitasari, F., Muhiddin, S., Nauroh Nadzifah A. T. E., & Febrianti, W. (2025). Penguatan Positive Character (Strengths) melalui Ruang Refleksi bagi Remaja. ABDI: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 7(2), 390–397. https://doi.org/10.24036/abdi.v7i2.1145